Suatu pengelasan dengan menggunakan nyala api yang diperoleh dari pembakaran gas acetylene (C2H2) dengan oksigen (O2).
Hasil pembakaran ini akan menghasilkan suhu yang tinggi, dan umumnya digunakan untuk cutting, brazing, metalling, dan hard surfacing.
Acetylene dihasilkan dari percampuran CaC2 (Kalsium Karbida) dengan air. CaC2 dihasilkan dari proses peleburan antara batu karang (Carbon) dengan kapur (CaO) dalam dapur api yang memancarkan bunga api listrik.
CaO + 3C Þ CaC2 + CO
CaC2 + H2O Þ C2H2 + Ca(OH)2
Setelah CaC2 dileburkan, Karbida didinginkan, dihancurkan dan dimasukkan dalam keadaan kering ke dalam wadah yang hampa udara. Dimana wadah yang hampa udara ini merupakan salah satu bagian dari generator Acetylene.
Dalam generator tersebut, Karbida yang telah dihancurkan diletakkan dalam wadah yang hampa udara yang terletak di atas tangki besar yang berisi air. Kemudian sedikit demi sedikit Karbida ini dijatuhkan ke dalam air. Carbon yang terkandung dalam CaC2 melepaskan diri dan kemudian bergabung dengan Hidrogen membentuk C2H2 yang berupa gelembung-gelembung gas, pada akhirnya akan menguap menjadi gas dan meninggalkan endapan Ca(H)2.
Acetylene tidak berwarna, tidak berbau dan lebih ringan daripada udara. Tapi yang ada di pasaran sudah dicampur degnan belerang dan Phofor sehingga berbau. Gas Acetylene tidak stabil di atas tekanan 30 psig (1435 F). Di atas batas-batas tersebut bisa menimbulkan ledakan. Karena ketidakstabilan dari Acetylene ini, maka tidak boleh digunakan di atas tekanan 15 psig atau dikenai kejutan listrik, panas yang berlebihan dan perlakuan yang keras.
Untuk mengatasi hal ini, kalau gas ini akan disimpan dalam botol baja dengan tekanan di atas 2 atm maka harus dilarutkan lebih dahulu dalam Aceton cair. Aceton ini digunakan untuk menyerap gas Acetylene dan membuatnya menjadi stabil. Caranya dengan melapisi dinding botol penyimpanan dengan Asbes yang porous dan diakhiri dengan penambahan Aceton cair. Aceton ini digunakan untuk menyerap gas Acetylene dan membuatnya menjadi stabil. Caranya dengan melapisi dinding botol penyimpanan dengan Asbes yang porous dan diakhiri dengan penambahan Aceton cair.
Pemakaian gas dari silinder tidak boleh lebih dari 1/7kapasitas total silinder.
Jenis nyala api dapat dibagi tiga jenis:
* Netral (C2H2 : O2 = 1:1)
* Karburasi (C2h2 > O2)
* Oksidasi (C2H2 < O2)
Temperatur nyala api bisa mencapai 3000 C.
Sumber: www.afrisujarwanto.blog.telkomspeedy.com
Oxyacetylene Welding
Wednesday, March 04, 2009Posted by abu aufa at 4:03 PM
Labels: Teknik Pengelasan Logam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Etiquetas
- Agama (2)
- Bahan Teknik (1)
- Bahasa Inggris (2)
- CAD (4)
- CNC 1 (1)
- Dasar Pemrograman Komputer (1)
- Fisika Teknik (1)
- Gambar Teknik (1)
- Kerja Bangku (1)
- Kesehatan (2)
- Matematika (1)
- Mekanika Struktur (1)
- Metrologi (1)
- Pancasila (1)
- Pengembangan Diri (2)
- Perawatan Mesin (3)
- Teknik Pengelasan Logam (5)
- Teknologi Mekanik (1)
Archivo del blog
-
▼
2009
(30)
-
▼
March
(29)
- Relative Clause (Anak Kalimat) bag.1- Clauses deng...
- Soal Ujian Perawatan Mesin
- Soal Ujian Mid Perawatan Mesin
- Pengantar Pemeliharaan Managemen
- How To Make Wrench?
- Masih Dalam Pembuatan
- Masih Dalam Pembuatan
- Masih Dalam Pembuatan
- Masih Dalam Pembuatan
- Masih Dalam Pembuatan
- Masih Dalam Pembuatan
- Masih Dalam Pembuatan
- Masih Dalam Pembuatan
- Masih Dalam Pembuatan
- Masih Dalam Pembuatan
- Tauhid: Pentingnya Akidah Dalam Kehidupan Seorang ...
- Gas Tungsten Arc Welding
- PENGELASAN MIG/MAG
- PENGELASAN TIG
- Oxyacetylene Welding
- Rahasia di Balik Sakit
- Bahaya Rokok
- Masalah, I Love You....
- Tidak Berhenti Menyerah Karena Gagal
- SMAW (SHIELDED METAL ARC WELDING)
- Modul 4 Menggambar 3D Solid
- Modul 3 Menggambar 3D
- Modul 2 Menggambar 2D
- Modul 1 Pengoperasian CAD
-
▼
March
(29)
0 comments:
Post a Comment